BYD Hentikan Dominasi Tesla di Eropa

BYD Hentikan Dominasi Tesla di pasar mobil listrik Eropa setelah data terbaru menunjukkan penjualan Tesla terus merosot selama delapan bulan berturut-turut hingga Agustus 2025. Penurunan ini terjadi di tengah persaingan yang semakin ketat dengan produsen otomotif China, termasuk BYD, serta sejumlah pabrikan konvensional Eropa yang semakin agresif menghadirkan model EV baru.
Di Prancis, registrasi mobil baru Tesla anjlok hingga 47,3 persen. Kondisi serupa terlihat di Swedia dengan penurunan mencapai 84 persen, sementara di Denmark penjualan turun 42 persen. Meskipun Tesla sempat berharap Model Y bisa mendongkrak pasar, kenyataannya dampak positifnya masih jauh dari harapan.
Baca Juga : MPV Hybrid BYD M9 Siap Ramaikan Persaingan di Indonesia
Faktor Penyebab Tesla Mulai Tersingkir
Beberapa faktor yang membuat Tesla kehilangan dominasi di Eropa antara lain:
- Produk yang dianggap stagnan
Tesla belum merilis model massal baru sejak 2020. Sementara itu, produsen seperti BYD terus meluncurkan berbagai varian baru dengan teknologi lebih segar. - Kontroversi Elon Musk
Survei Electrifying.com menunjukkan lebih dari 50% responden di Eropa enggan membeli Tesla karena faktor politik dan citra CEO yang kontroversial. - Nilai jual kembali rendah
Setelah Tesla memangkas harga sejak 2023, harga mobil bekasnya ikut jatuh. Hal ini membuat calon konsumen lebih tertarik membeli unit bekas ketimbang baru.
Lonjakan Pesat Penjualan BYD di Eropa
Sementara Tesla merosot, BYD justru menunjukkan pertumbuhan agresif. Data penjualan Juli 2025 mencatat BYD berhasil menjual lebih dari 84 ribu unit mobil listrik di Eropa. Dalam tujuh bulan pertama 2025, pertumbuhan penjualannya mencapai 291 persen, sementara Tesla harus menerima kenyataan pahit dengan penurunan hingga 34 persen.
Di Norwegia, pasar mobil listrik terbesar di Eropa, Tesla masih mencatat kenaikan penjualan 21,3 persen. Namun angka itu kalah jauh dibandingkan BYD yang melonjak lebih dari 218 persen pada periode yang sama.
Strategi Harga Agresif Jadi Senjata BYD
Salah satu faktor kunci yang membuat konsumen Eropa beralih ke BYD adalah strategi harga yang agresif. Mobil listrik BYD dijual dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Tesla, namun tetap mengusung teknologi baterai mutakhir seperti Blade Battery dan desain modern.
Dengan harga kompetitif, BYD berhasil membuka akses lebih luas bagi konsumen yang selama ini menganggap mobil listrik masih terlalu mahal. Tidak mengherankan bila semakin banyak keluarga di Eropa memilih BYD sebagai kendaraan ramah lingkungan.
Tantangan dan Kontroversi
Meski pertumbuhan BYD terlihat sangat pesat, sejumlah analis menilai kemenangan ini tidak lepas dari “perang harga” yang dapat berdampak pada margin keuntungan. Laporan Reuters menyebutkan laba BYD menurun hampir 30 persen pada kuartal kedua 2025 meskipun penjualan meningkat.
Namun, hal ini dianggap sebagai strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi BYD sebagai pemimpin baru di industri kendaraan listrik global.
Apa Artinya untuk Pasar Otomotif?
Kondisi ini menandakan bahwa dominasi Tesla tidak lagi mutlak. Pasar mobil listrik Eropa kini lebih kompetitif, dengan banyak merek Asia—terutama BYD—berhasil menembus pasar yang selama ini sulit ditembus.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin BYD akan menjadi pemain utama yang menguasai pangsa pasar EV Eropa dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga : BYD Jadi Mobil Listrik Tercepat di Dunia Dengan Pecahkan Rekor
Kesimpulan
BYD Hentikan Dominasi Tesla di pasar mobil listrik Eropa dengan pertumbuhan penjualan lebih dari 291 persen hanya dalam tujuh bulan pertama 2025. Sementara itu, Tesla mengalami penurunan hingga 34 persen akibat faktor produk, kontroversi CEO, hingga strategi harga yang kurang tepat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai mobil listrik BYD di Indonesia, khususnya di Jakarta dan info promo terbaru, silahkan hubungi BYD Kebon Jeruk Jakarta sekarang juga!

